Berikutini yang bukan termasuk latar dalam drama adalah . Unsur Drama. DRAFT. Berikut ini bukan termasuk unsur ekstrinsik drama adalah . answer choices . Keadaan individu pengarang. Drama yang mengisahkan cerita pilu hingga akhir merupakan jenis drama . answer choices . tragedi. prosa. monolog. opera. tablo Jawabanatas pertanyaan tersebut adalah d. Irama. Berikut ini penjelasannya. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Berikutini penjelasan 9 Unsur-Unsur Pementasan Drama Yang Wajib antara lain : 1. Naskah Drama. Naskah drama adalah sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon. Dalam naskah juga termuat nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan, dan keadaan panggung yang diperlukan. 9 Unsur-Unsur Pementasan Drama Yang Wajib 2 Plot Plot atau alur merupakan rangkaian cerita dari awal sampai akhir pementasan drama. Secara umum, unsur drama ini mengandung permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Plot menjadi satu di antara unsur paling penting dalam sebuah drama, hal ini yang akan menentukan menarik tidaknya pementasan drama. 3. Teatersebagai seni merupakan salah satu jenis seni pementasan dengan medium utamanya manusia yang dibangun oleh beberapa unsur pembentuknya, salah satunya unsur lakon.Sastra lakon dalam konteks seni pementasan lebih populer disebut dengan lakon (yang punya peranan dan diperankan oleh tokoh utama yakni boga lalakon). Adapunlangkah-langkah pementasan drama sebagai berikut: 1. Menulis Naskah Drama. Naskah yang dibuat haruslah dapat memancing atau menarik perhatian orang. Adegan-adegannya harus membangun emosi penonton. Pilihlah tema cerita tentang masa kini agar lebih dekat dengan penonton. k96G6x. - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, drama adalah cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Selain itu, drama juga bisa diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku peran atau dialog yang dipentaskan. Seperti dikutip dari buku Perencanaan Pementasan Drama oleh Emilia Contessa dkk, secara harafiah, kata drama berasal dari bahasa Yunani "dramoi" yang artinya berbuat atau bertindak. Drama termasuk dalam karya sastra yang mengungkapkan kisah lewat dialog yang dituturkan oleh tokoh-tokohnya. Kendati demikian, drama sebagai karya sastra hanya bersifat sementara karena naskah yang ditulis hanya sebagai dasar untuk dipentaskan. Sebab, tujuan dari naskah drama bukan seperti novel atau puisi. Menurut Wood dan Attfield 1996, drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniru gerak pembicaraan, menggunakan secara nyata dari perangkat yang dibayangkan, penggunaan pengalaman dan pengetahuan, karakter dan situasi dalam suatu lakuan, dialog, monolog, guna menghindarkan peristiwa dan rangkaian cerita tertentu. Istilah lain dari drama berasal dari kata "drame" yang diambil dari bahasa Prancis oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon tentang kehidupan kelas menengah. Pokok dalam drama adalah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh dialog dan perbuatan para pelakunya. Tahap Pementasan Drama Sementara itu, Idda Ayu Kusrini dalam buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII menuliskan, setidaknya ada tiga tahap dalam pementasan drama yakni, tahap prapementasan, tahap pementasan dan tahap pasca pementasan. Dalam tahap prapementasan sebenarnya ada empat langkah yang perlu diperhatikan yakni, analisis situasi dan pendengar, memilih naskah, membedah naskah dan pelatihan. Pada tahap pementasan ada tiga komponen yang perlu diperhatikan sebagai berikut 1. PenghayatanPenghayatan dan pemahaman terhadap isi naskah drama. Baik aktor dan aktris harus bisa menghayati peran yang dimainkannya. 2. VokalSetiap kata atau kalimat dalam teks drama harus diucapkan secara jelas, pengaturan jeda yang tepat, dan lancar dalam mengucapkan dialog. 3. PenampilanPenampilan meliputi teknik, blocking, pemanfaatan setting, gerakan, cara berpakaian, pandangan mata dan pengelolaan diri. Seorang pemain harus mampu menguasai panggung. Sedangkan pada tahap pasca-pementasan, drama tersebut harus dilakukan evaluasi sebagai tindak lanjut terhadap Penting dalam Pementasan Drama Asul Wiyanto dalam buku Terampil Bermain Drama menuliskan, yang paling dibutuhkan dalam pertunjukan drama adalah naskah yang memuat tokoh-tokoh dan alur cerita. Kemudian, pemain yang memeragakan cerita. Para pemain yang dibutuhkan pun tergantung dari banyak tokoh yang ada di dalam naskah drama. Setelah itu, ada sutradara yang bertugas sebagai pemimpin dalam pementasan yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan pertunjukan. Sutradara tidak hanya pandai dalam mengarahkan saja, tetapi juga mampu melakukannya. Tugasnya pun sangat banyak dengan tanggung jawab yang cukup berat. Persiapan yang tak kalah penting dalam pementasan adalah tata rias, tata busana, tata panggung, tata suara dan penonton. Tata rias berfungsi untuk mendandani pemain agar wajah tidak terlihat pucat apabila terkena cahaya lampu yang tajam dan bisa mencapai karakter yang hendak ditampilkan. Tata busana pun demikian, ia berfungsi sebagai pengatur pakaian pemain, mulai dari bahan, model sampai cara memakainya. Tata busana pun punya hubungan yang erat dengan tata rias. Maka daripada itu, tak jarang seorang penata rias merangkap sebagai tata busana. Sedangkan tata panggung berfungsi sebagai pengatur pentas. Biasanya dalam sebuah pementasan, panggung diletakkan di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi daripada kursi penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling belakang masih bisa melihat sebuah adegan di panggung. Selain itu, panggung juga berfungsi sebagai penggambar keadaan cerita, misalnya ruang tamu, dapur, teras dan lain sebagainya. Tata suara tidak hanya berfungsi sebagai pengatur pengeras suara sound system tetapi juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan untuk menggambarkan suasana supaya terasa lebih meyakinkan. Penonton juga termasuk dalam unsur penting dalam pementasan drama. Sebab, kesuksesan sebuah drama bisa ditentukan oleh penonton, seperti bagaimana respons mereka terhadap cerita, peran dan pesan yang ingin disampaikan. Jumlah penonton juga ikut menentukan dalam kepuasan dari pembuat juga Apa Itu Seni Teater Pengertian, Jenis dan Aspeknya Apa Itu Teks Drama Pengertian, Unsur & Kaidah Kebahasaan Pementasan Lakon ' Sampah-sampah Kota' oleh Teater Koma - Pendidikan Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya Teater merupakan salah satu seni yang banyak ditemui di Indonesia maupun negara lain. Teater juga bisa dikatakan sebagai drama, tetapi pengertiannya jauh lebih luas. Di dalam teater ini ada banyak prosesnya, mulai dari pemilihan naskah, penafsiran, penggarapan, dan penyajian. Istilah teater dapat dikaitkan dengan pertunjukan sedangkan drama dikaitkan dengan peran atau naskah cerita yang akan dipentaskan. Dengan kata lain drama merupakan salah satu unsur dari teater. Selain drama, ternyata teater memiliki berbagai macam unsur lainnya yang bisa mendukung pementasan tersebut terjadi. Unsur-Unsur Dalam Teater Di dalam teater ada berbagai macam unsur-unsur yang harus diketahui oleh para pemain. Unsur-unsur tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu unsur internal dan eksternal. Berikut penjelasan dari kedua unsur tersebut. Unsur Internal Teater Unsur internal teater merupakan unsur yang memiliki kaitan dengan keberlangsungan pementasan. Apabila tidak ada unsur internal, maka pementasan tersebut tidak akan pernah terjadi. Di dalam unsur internal, ada berbagai macam bagian, seperti berikut Naskah atau skenario, berisi tentang kisah dengan berbagai macam dialog dan nama tokoh yang memainkan peran. Pemain atau tokoh merupakan orang yang memperagakan tokoh tersebut pada film maupun sinetron, biasanya disebut dengan aktris atau aktor. Ada berbagai macam peran, seperti pemeran utama yang menjadi pusat perhatian penonton dalam sebuah kisah. Sedangkan pemeran pembantu adalah peran yang tidak menjadi pusat perhatian dan diciptakan untuk memperkuat gambar suasana. Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur teknik pembuatan atau pementasan teater Properti adalah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama. Contohnya, meja, kursi, dan berbagai macam perabotan lainnya. Penataan adalah pekerjaan yang memiliki kaitan dengan pendukung pementasan teater, seperti penata rias yang mendandani pemain untuk memerankan tokoh agar lebih meyakinkan. Tata busana untuk mengatur pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Tata lampu digunakan untuk pencahayaan panggung. Tata suara digunakan untuk pengaturan pengeras suara. Semua unsur internal tersebut akan mendukung berjalannya pementasan teater. Jadi, semua unsur itu wajib ada agar pementasan bisa berjalan dengan baik. Unsur Eksternal Teater Selain unsur internal, ada unsur eksternal yang merupakan unsur untuk mengurus segala sesuatu dengan kaitan yang dibutuhkan pada pementasan. Berikut ini beberapa unsur-unsur eksternal. Staf produksi merupakan kelompok tim atau individu yang memiliki bagian untuk pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugas masing-masing dari staf produksi ini sebagai pemimpin produksi, yaitu mengurus semua tentang produksi, menetapkan personal untuk bertugas, menghitung anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya. Sutradara jadi pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah tersebut. Sutradara juga memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan hal yang menyangkut pementasan. Sangat memungkinkan apabila seorang sutradara yang mencari dan menyiapkan aktor, bahkan menyiapkan untuk pementasan. Stage manager menjadi pemimpin dan penanggung jawab panggung untuk membantu sutradara. Desainer akan menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat, kostum, tata lampu, perlengkapan pementasan, dan lain sebagainya. Kru akan turut bekerja sebagai pemegang divisi dari setiap sub di dalam desainer. Misalnya seperti bagian pentas, bagian tata lampu, dan bagian perlengkapan. Unsur internal dan eksternal dalam sebuah teater bisa mendukung pertunjukan berjalan dengan lancar. Unsur internal dan eksternal tersebut harus ada sebelum pementasan dimulai.

berikut ini yang bukan merupakan unsur internal pementasan drama adalah